Sabtu, 10 Maret 2012

Bukan Sembarang Diskotik


Pada Rabu , 7 Maret 2012, Departemen Pendidikan dan Keilmuan BEM FKM UI menyelenggarakan sebuah acara yang bernama Diskotik. Namun jangan salah sangka terlebih dahulu, acara ini bukanlah tempat untuk menggerakkan badan diikuti dengan irama musik seperti di klub malam. Diskotik adalah singkatan dari Diskusi dan Obrolan Seputar Keilmuan. Diskotik, yang kali ini mempunyai tagline Berani Bermimpi Berani Beraksi, mengambil tema Mahasiswa Berprestasi.
Pada sambutannya diakui oleh PO Diskotik, Ratu Dini, bahwa pemilihan tema ini disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa FKM UI yang sebentar lagi akan segera mengikuti ajang mapres. Ketua BEM FKM UI 2012, Azhar Nurun Ala, mengatakan bahwa ini adalah salah satu sarana untuk mewujudkan mimpi besar yang telah dideklarasikan bersama-sama saat FKM Summit, yaitu untuk berprestasi membawa nama harum FKM di tingkat Universitas, Nasional, bahkan dunia.
Narasumber Diskotik kali ini adalah Pak Hendra dari Departemen K3 FKM UI dan Monica Utari (mapres pertama FKM UI 2011). Pak Hendra mengulas tentang syarat-syarat dan sistem penilaian ajang Mapres. Beliau juga menambahkan bahwa tidak ada larangan bagi mahasiswa baru untuk ikut, namun mahasiswa yang lebih “tua” yang lebih diutamakan mengingat pengalaman dan lebih dalamnya pengetahuan mereka di bidang kesehatan masyarakat yang dapat dijual ke masyarakat luas.

Lalu, apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang mapres? Beliau menjelaskan bahwa siapapun yang menjadi mapres harus memiliki prestasi akademik (IP) yang tidak boleh di bawah 3. Lalu jika teman-teman memiliki prestasi non akademik yang disertai dokumentasi, dapat juga dilampirkan. Teman-teman juga harus membuat karya tulis ilmiah. Ditambahkan oleh beliau bahwa kesulitan yang dihadapi saat membuat karya tulis ilmiah adalah menemukan ide untuk menulis. Jadi, teman-teman yang dari sekarang sudah memutuskan akan mengikuti ajang mapres dapat segera memikirkan beberapa ide untuk membuat tulisan karya tulis ilmiah.

Monica Utari mensharing beberapa pengalamannya ketika menjadi seorang mapres. Dikatakan olehnya bahwa Mapres bukanlah soal menang atau tidak menang, dielu-elukan atau tidak,  ataupun membuat karya ilmiah atau tidak. Hal yang penting adalah perjuangan yang kita lalui, bagaimana kita bisa berbagi mimpi kepada orang lain, dan bagaimana kita bisa memutuskan suatu hal yang hendak kita pilih.


Monica juga menyumbangkan suara emasnya melalui sebuah lagu Masa Muda dari Edcoustic. Ternyata, perjuangan yang Monica lalui tidaklah ringan, ia sempat menginap di salah satu restoran cepat saji untuk mengerjakan karya tulis ilmiahnya dan jatuh tertidur setiap lima belas menit sekali.

Menurut salah satu peserta, Sistia Kesmas 2011, acara Diskotik ini sudah cukup menarik. Narasumber menyampaikan materi secara komunikatif. Namun, waktu untuk sesi pertanyaannya diharapkan ditambah karena banyak peserta yang masih menyimpan pertanyaannya. Dikatakan juga oleh Dita Biostatistik 2009, bahwa acaranya cukup memuaskan, namun atmosfir kompetisi dalam hal diskusi dan tanya jawab masih kurang “greget”.

Dengan menjadi mahasiswa berprestasi berarti kita sudah menghasilkan karya. Kita berkarya untuk diri kita sendiri, orang tua, fakultas, negara, dan Tuhan. Menjadi mahasiswa berprestasi bukan masalah seberapa jauh ilmu yang kita kuasai, melainkan seberapa besar kita dapat membaginya kepada orang lain agar mereka tertarik pada ilmu itu. So, who is going to be the next Mapres FKM UI? 


-Nabilla Sophiarany-  
           -Bella-
  -(Kesmas 2011)-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar