Selasa, 10 April 2012

Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi (Part 1)


Pada hari Kamis 22 Maret yang lalu, Departement Kastrat BEM IM FKM UI bersama BEM seluruh UI mengadakan aksi menolak kenaikan BBM di Istana Negara dan juga gedung DPR. Aksi ini menyusul adanya rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi sejak tanggal 1 April sebesar Rp.1.500,00. Kebijakan ini menuai banyak protes dari masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa karena dinilai menyulitkan rakyat kecil. Pemerintah sendiri beralasan bahwa kabijakan ini harus diambil karena APBN tidak mampu lagi menanggung subsidi BBM seiring kenaikan harga minyak dunia yang jauh melewati standar.
Sehari sebelum melakukan aksi, BEM UI mengadakan SOSPOLNET untuk mengumpulkan BEM seluruh fakultas dan membahas langkah yang harus diambil dalam menyikapi masalah BBM tersebut. Pada sesi tersebut, 3 fakultas menyatakan menerima rencana kenaikan BBM subsidi secara bersyarat. Sedangkan sisanya menyatakan menolak rencana tersebut. Pada akhirnya diambillah keputusan bahwa mahasiswa UI menolak dengan tegas rencana kenaikan BBM subsidi.
Bila dikaji secara intelektual, kebijakan ini memang harus ditempuh guna menyelamatkan kondisi fiskal negara. Akan tetapi secara moral, kebijakan menaikkan BBM ini sangat mencekik leher rakyat kecil seperti nelayan, petani, dan pedagang. Hal inilah yang melatarbelakangi BEM UI mengambil sikap tegas menolak rencana tersebut.
Aksi diawali di depan Istana Negara. Kadept Pusgerak BEM UI memaparkan data yang mendukung penolakan kenaikan BBM subsidi. Selain itu aksi diisi pula dengan teaterikal oleh BEM IM FKM UI. Pada hari itu mahasiswa juga mengadakan penjualan BBM dengan harga murah yakni Rp. 2.500,00. Hal ini sebagai simbol bahwa bila mahasiswa mampu memberikan subsidi pada BBM, mengapa pemerintah tidak mampu melakukannya.
Acara yang berlangsung selama 1 jam tersebut dilanjutkan dengan aksi sekaligus audiensi ke gedung DPR. Akan tetapi setibanya di sana, mahasiswa tidak dapat melakukan audiensi dengan Komisi VII DPR karena tak seorang pun anggota komisi tersebut berada di tempat. Audensi pun terpaksa ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Senin 26 Maret 2012.
Melalui aksi tersebut masyarakat diharapkan tahu bagaimana sikap mahasiswa UI terhadap rencana kenaikan harga BBM subsidi. Mahasiswa menilai seharusnya kebijakan tersebut tidak perlu diambil bila pemerintah mau menyisihkan anggaran lebih untuk BBM dengan menaikkan pajak atau memotong anggaran belanja pegawai. Solusi yang efektif perlu segera diterapkan agar setiap tahun masyarakat Indonesia tidak perlu diributkan dengan masalah fluktuasi harga BBM khususnya yang bersubsidi. 

 Ariyani Novita Savitri
Media BEM IM FKM UI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar